skip to main |
skip to sidebar
Masa remaja adalah masa dimana seseorang mencari jati diri, meniru pihak lain yang dianggap sesuai dengan pribadi dirinya. Selain
itu remaja sebagai periode peralihan dari masa kanak - kanak menjadi
masa dewasa. Jika remaja meniru seseorang tanpa ada yang memberikan
pemahaman yang baik tidak menutup kemungkinan remaja akan salah dalam
proses meniru tersebut.
Dengan
pergaulan remaja saat ini saya sebagai guru BK di salah satu Sekolah
Menengah Atas sangat riskan, karena ketika remaja sedang berada diluar
jangkauan pihak orangtua/pihak sekolah tidak menutup kemunginan remaja
melakukan hal - hal yang negatif.
Agar meminimalitsir sesuatu yang
bersifat negatif seharusnya pihak orangtua lebih terbuka kepada anak
jadilah orangtua yang bisa menjadi sahabat yang bisa diajak sharing oleh
anak, jangan membuat anak merasa takut untuk menceritakan permasalahan
mereka.
Orangtua yang otoriter tentu tidak akan bisa dekat dengan anak,
karena belum apa - apa anak sudah takut untuk melakukan sesuatu karena
mereka takut salah dalam bertindak. Karakter anak itu berbeda-beda dan kita sebagai orangtua pun memandang anak hendaknya tidak disama ratakan. karena kebutuhan dan keinginan anak itu berbeda orangtualah yang seharusnya lebih mengerti. Jangan sampai keinginan orangtua bertolak belakang dengan keinginan anak, contoh kecilnya seperti; orangtua ingin anaknya mengambil kuliah jurusan kedokteran, padahal kemauan anak adalah hukum. Orangtua senang dan bangga karena anaknya masuk kedokteran, tapi apakah kita tahu ada anak yang merasa dipojokkan, anak merasa tidak mempunyai hak-hak nya lagi sebagai manusia?. Dari situ kita bisa belajar bahwa tidak semua keinginan orangtua bisa memberikan kebahagiaan kepada anak.
semoga tulisan saya bisa menginsfirasi semua orangtua.
0 komentar:
Posting Komentar